SORE yang cerah, Minggu (6/12/2008). Puluhan anak muda berkumpul di halaman GOR Segiri Samarinda. Mereka tertawa, memotret satu sama lain dengan menggunakan ponsel kamera, lalu tenggelam dalam obrolan seru.
Di samping mereka, terdapat sepeda-sepeda berbentuk aneh : pendek tapi memanjang. Dibilang sepeda anak-anak, tapi stangnya tinggi dan tak terjangkau oleh tangan yang pendek. Dikatakan sepeda dewasa, tapi bentuknya ceper dan sangat pendek. Mereka menyebutnya sepeda low rider. Sepeda model inilah yang belakangan ini sedang naik daun, menggeser dominasi sepeda gunung (mountain bike) dan sepeda onthel.
Begitu jumlah pemilik sepeda low rider yang berkumpul dianggap banyak, seorang pria berkaos putih model lengan panjang. Achmad Zulkarnain (Mad Lori), lantas mengajak semua pemilik low rider untuk konvoi keliling kota.
Penampilan sepeda yang lucu, pendek namun memanjang, membuat sebagian besar pengendara sepeda motor dan mobil menoleh, berkomentar dan beberapa melempar senyum.
Itulah fenomena baru di Kota Samarinda. Sejak beberapa bulan lalu, sejumlah orang yang bosan dengan bentuk sepeda normal, mengadakan pertemuan rutin seminggu sekali. Mereka membentuk komunitas baru, perkumpulan pemilik sepeda berbentuk aneh dan tak normal.
“Saat melihat bentuknya yang aneh bin lucu, saya langsung jatuh hati. Beda banget sama sepeda kebanyakan, ini memang sepeda tidak normal bentuknya, “ ujar Angga, mahasiswa Akper Poltekkes Samarinda.
Karena saat itu dompet Angga sedang tipis, ia pun merakit sendiri sepedanya. Pertama, ia pesan dulu komponen sepeda low rider di Bandung, mulai dari stang, bangku, pelek, hingga garpu depan. Setelah barang sampai di Samarinda, ia membawanya ke tukang las untuk disambung sesuai dengan desain yang ia gambar.
Menurut Amad, Koordinator Samarinda Low Riders, saat ini jumlah anggota yang aktif berkumpul sekitar 20 orang, sebagian besar karyawan tapi ada juga yang mahasiswa dan pelajar.
“Malah ada yang satu keluarga masing-masing punya sepeda low riders, mulai bapak, ibu, sampai anak-anaknya, semua pegang low riders. Saya sendiri total punya 3 unit sepeda, 2 unit sepeda low rider cruiser, pesan di Ace Hardware Balikpapan dan 1 unit lagi sepeda Onthel antik merek Gazelle warisan ayah saya ,” kata Amad.
Samarinda Low Riders bukan yang pertama mencetuskan tren sepeda ceper yang ditemukan pertama kali di Amerika. Sebelumnya sudah pernah muncul pada tahun 2007, yang dimulai dari distro Scisors di Jalan Ahmad Yani. Hanya saja, jumlahnya masih sangat sedikit dan belum terorganisir. Namun, sejak beberapa bulan lalu, Amad didaulat oleh teman-temannya menjadi koordinator komunitas. [] (fix)
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar